Minggu, 11 Desember 2011

Nina Bobo' seorang intelek !!

mereka senang dengan nilai yang tinggi. menghalalkan segala cara sebagai tuntutan profesi.
praktikan yang sayang asisten ku yang malang.

akankah terjadi pendangkalan intelektual  zaman ke zaman 
turun temurun senior ke junior bagai dogma hedon di zaman kuno yunani.???

Tugas Makalah Filsafat METODE STUDI FILSAFAT DALAM PENDIDIKAN ISLAM


Tugas Makalah Filsafat
METODE STUDI FILSAFAT DALAM PENDIDIKAN ISLAM
 






OLEH:
KELOMPOK V

RISWANI HARDIYANTI. R
SYAHRIAH
RISDA ULFA WAHYUNI


SEMESTER III (TIGA)
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2011

TUGAS MAKALAH : ILMU FIKHI MENENTUKAN KAIDAH USHULIAH


TUGAS MAKALAH : ILMU FIKHI


MENENTUKAN KAIDAH USHULIAH
 




Karya Tulis makalah ini disusun sebagai salah satu syarat
dalam pelaksanaan mengikuti ujian akhir semester II mata Kuliah Ushul Fikhi
UIN Alauddin Makassar

OLEH:

R A H M A T
20403110078


SEMESTER II (DUA)
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2011

ALAT-ALAT LISTRIK LABORATORIUM


ALAT – ALAT LISTRIK
Inkubator
Inkubator adalah alat utk menginkubasi atau memeram mikroba pd suhu yg terkontrol.Alat ini dilengkapi dgn pengatur suhu dan pengatur waktu. Kisaran suhu utk inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya adalah 10-70 °C.. Kerjakan, jgn terlalu penuh (overload) krn memperbesar resiko kontaminan 8. Atur alat dan bahan yg telah dimasukan ke BSC sedemikian rupa sehingga efektif dlm bekerja dan tercipta areal yg benar-benar steril 9. Jgn menggunakan pembakar Bunsen dengan bahan bakar alkohol tapi gunakan yang berbahan bakar gas. 10. Kerja secara aseptis dan jgn sampai pola aliran udara terganggu oleh aktivitas kerja 11. setelah selesai bekerja,biarkan 2-3 menit supaya kontaminan tidak keluar dari BSC 12. Usap permukaan interior BSC dengan alkohol 70 % dan biarkan menguap lalu tangan dibasuh dgn desinfektan 13. Matikan lampu neon dan blower

CARA MENUANGKAN BAHAN KIMIA


MENUANGKAN BAHAN
                                                
\
Persiapan Analisis Mutu

Menuangkan Bahan
Peralatan dasar juga dapat di- gunakan alat untuk menuang- kan bahan kimia dari satu wa- dah ke wadah lainnya. Bahan kimia dapat berupa padatan atau cair. Proses penuangan bahan kimia merupakan kegiat- an yang sering dilakukan dan memerlukan kecermatan dan ketelitian tersendiri. Bacalah terlebih dahulu label pada botol agar tidak terjadi kesalahan. Pegang botol dengan baik, bagian yang berlabel diletakan di permukaan tangan untuk mencegah bahan yang menetes atau menempel pada label.
Menuangkan bahan padat

CARA MENIMBANG


MENIMBANG
Tips & Cara Merawat Timbangan Laboratorium 
·       Jangan meletakkan menda electronic yang dapat menggangu statistic Timbangan Lab
·       Selalu menjaga kebersihan timbangan dengan cara membersihkan timbangan
·       Cara membersihkannya yakni dengan membuka plat yang ada diatas timbangan tersebut,lalu bisa dibersihkan dengan kuas / lap
·       Matikan timbangan ketika sedang tidak digunakan ( karena dengan membiarkan timbangan dalam keadaan nyala terus memerus maka LOADCELL akan bekerja terus menerus )
·       Gunakan Stabilizer
·       Timbangan Lab

CARA MENSTERILKAN


MENSTERILKAN
Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada, sehingga jika ditumbuhkan di dalam suatu medium tidak ada lagi jasad renik yang dapat berkembang biak. Sterilisasi harus dapat membunuh jasad renik yang paling tahan panas yaitu spora bakteri (Fardiaz, 1992). Adanya pertumbuhan mikroorganisme menunjukkan bahwa pertumbuhan bakteri masih berlangsung dan tidak sempurnanya proses sterilisasi. Jika sterilisasi berlangsung sempurna, maka spora bakteri yang merupakan bentuk paling resisten dari kehidupan mikrobia akan diluluhkan (Lay dan Hastowo, 1992).
Sterilisasi dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu panas, penyaringan, radiasi, dan penambahan bahan kimia. Sedangkan sterilisasi dengan cara panas dapat dilakukan dengan panas basah, panas kering, pemanasan bertahap dan perebusan.

PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM


PENGGUNAAN ALAT LABORATORIUM
Sebelum praktikum pilihlah alat-alat yang dibutuhkan selengkapnya sesuai dengan kapasitas, kegunaan, ketelitian yang diperlukan. Ketelitian alat maupun kapasitasnya berbeda-beda, begitu pun jenisnya. Ada alat yang sama kapasitasnya namun tingkat ketelitiannya tidak sama, atau cara mengoperasikannya ada yang konvensional dan ada yang serba automatis. Kalau alat yang Anda butuhkan tidak tersedia, maka Anda dapat saja memodifikasikan dari alat yang ada (jika perlu).
Sebelum mulai memakai alat tersebut, Anda teliti dulu apakah masih utuh, setnya lengkap, masih berfungsi, jika alat kaca apakah tidak retak, jika alat elektronik berapa voltasenya, jika masih ada lihat pula petunjuk pengoperasian dan cara mereperasinya.

CARA PEMELIHARAAN DAN PENYIMPANAN ALAT LABORATORIUM


PEMELIHARAAN DAN PENYIMPANAN ALAT
Prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat dan bahan di laboratorium :
  1. Aman
    Alat disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan, atas dasar alat yang mudah dibawa dan mahal harganya seperti stop watch perlu disimpan pada lemari terkunci. Aman juga berarti tidak menimbulkan akibat rusaknya alat dan bahan sehingga fungsinya berkurang.
  2. Mudah dicari
    Untuk memudahkan mencari letak masing – masing alat dan bahan, perlu diberi tanda yaitu dengan menggunakan label pada setiap tempat penyimpanan alat (lemari, rak atau laci).
  3. Mudah diambil
    Penyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan seperti lemari, rak dan laci yang ukurannya disesuaikan dengan luas ruangan yang tersedia.

FUNGSI CORONG DAN KERTAS SARING


MENYARING BAHAN
Cara menyaring degan menggunakan corong dan kertas saring.
1) Lipatlah kertas saring menjadi empat bagian yang sama! Cara lain yang lebih baik untuk melipat kertas saring adalah dengan melipat kertas saring menjadi setengah bagian, kemudian dilipat sekali lagi, hingga sisi lipatan tidak seluruhnya berimpit (kedua lipatan itu membentuk sudut 3-4o untuk corong yang bersudut 60o). Selanjutnya lipatan dirobek sedikit hinga dalamnyasekitar sepertiga jari-jari kertas saring.
2) Bentuklah kertas saring itu menjadi corong hingga separuh corong itu terdiri dari satu bagian. Yang separuhnya, lagi terdiri dari tiga bagian kertas saring yang terlipat kemudian masukkanlah ke dalam corong! Kertas saring dibuka dan ditempatkan dalam corong. Separuh bagian atasnya harus melekat dengan baik pada corong. Jika tidak melekat dengan baik, maka. sudut kedua lipatan kertas saring harus disesuaikan sehingga ia dapat melekat dengan baik.
3) Berilah beberapa tetes pelarut zat yang akan disaring hingga, corong kertas itu melekat dengan baik pada corong kaca! Atau kertas saring ini dibasahi dengan air dan ditekan dengan telunjuk pada dinding corong hingga bagian atasnya melekat pada corong. Jika kertas saring kertas saring menempel dengan baik, tangkai corong akan berisi penuh dengan cairan selama penyaringan. Jika tangkai corong berisi gelembung-gelembung udara akan menperlambat proses penyaringan.
4) Tuangkan cairan yang hendak disaring dengan perlahan-lahan jangan sampai ada cairan yang tertuang atau meluap di luar kertas saring. Cairan yang akan disaring dituangkan melalui sebuah batang pengaduk ke dalam corong dengan mengarahkan cairan pada sisi corong dan tidak pada ujung kerucutnya. Ujung bagian bawah batang pengaduk harus sangat dekat, tetapi tidak menyentuh kertas saring pada sisi yang berlapis tiga.

PENGGUNAAN MIKROSKOP


PENGGUNAAN MIKROSKOP
Letakkan mikroskop pada meja sedemikian rupa agar kamu lebih mudah melakukan pengamatan melalui tabung mikroskop. Pastikan mikroskop terletak pada tempat yang aman, atur pencahayaan dan peralatan yang telah siap dipakai, kemudian lakukan pengaturan pencahayaan. Objek pengamatan (preparat) dapat diamati di mikroskop dengan jelas apabila cahaya yang masuk cukup memadai. Mikroskop ada yang sudah dilengkapi sumber cahaya berupa lampu sehingga untuk mengatur pencahayaan tinggal menghidupkan lampunya saja. Mikroskop yang belum dilengkapi dengan sumber cahaya dapat menggunakan cahaya lampu maupun sinar matahari. Bila menggunakan lampu, arahkan lampu pada jarak kira-kira 20 cm dari mikroskop. Jika sumber cahaya dari sinar matahari, bagian cermin pada mikroskop diarahkan pada datangnya sumber cahaya matahari, misalnya dekat pintu/jendela. 

MACAM-MACAM MIKROSKOP


MACAM-MACAM MIKROSKOP
A.      Mikroskop Cahaya 
Mikroskop cahaya: ”Memiliki dua jenis lensa yaitu obyektif dan okuler, sistem kerjanya dibantu dengan cara pantulan cahaya yang menembus obyek yang diamati dan mampu memperbesar bayangan obyek hingga 1000 X”.
 B. Mikroskop Binokuler
Mikroskop binokuler(stereo) mampu memperjelas rincian permukaan obyek karena bayangan yang diperoleh pengamat merupakan pantulan cahaya yang jatuh dipermukaan obyek;perbesaran bayangan obyek mencapai 30x.”
B.  Mikroskop Elektron                
Mikroskop elektron mempunyai daya resolusi (kemampuan daya beda mata manusia) sangat tinggi (0,1 nm), mampu memperbesar bayangan obyek hingga jutaan kali,bayangan benda dilihat pada layar monitor.      

BAGIAN-BAGIAN MIKROSKOP


BAGIAN-BAGIAN MIKROSKOP
Mikroskop adalah alat yang di gunakan untuk melihat, atau mengenali benda-benda renik yang terlihat kecil menjadi lebih besar dari aslinya. berikut adalah bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya:
Lensa Okuler, yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, dan diperbesar dari lensa objektif
Lensa Objektif, lensa ini berada dekat pada objek yang di amati, lensa ini  membentuk bayangan nyata, terbalik, di perbesar. Di mana lensa ini di atur oleh revolver untuk menentukan perbesaran lensa objektif.
Tabung Mikroskop (Tubus), tabung ini berfungsi untuk mengatur fokus dan menghubungan lensa objektif dengan lensa okuler.
Makrometer (Pemutar Kasar), makrometer berfungsi untuk menaik turunkan tabung mikroskop secara cepat.
Mikrometer (Pemutar Halus), pengatur ini berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat, dan bentuknya lebih kecil daripada makrometer.

MENGUKUR VOLUME BAHAN CAIR


MENGUKUR VOLUME BAHAN CAIR 
Volume menyatakan ukuran ruang yang ditempati suatu benda. Cara mengukur volume benda bergantung pada jenis benda; padat, cair, atau gas.
Mengukur Volume Zat Cair              
Volume zat cair dapat diukur dengan menggunakan gelas ukur. Caranya adalah dengan memasukkan zat cair ke dalam gelas ukur yang kosong, kemudian baca posisi permukaan zat cair. Cara ini termasuk pengukuran secara langsung. Pembacaan volume yang tepat adalah dengan membaca skala pada posisi dasar cekungan zat cair.

MENGENAL BAHAN LABORATORIUM


MENGENAL BAHAN LABORATORIUM
 Bahan yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium IPA dapat berupa bahan kimia, bahan alami (berupa benda dan makhluk hidup). Bahan kimia yang berbahaya dengan ciri mudah terbakar, mudah meledak, korosif dan beracun. Contoh bahan kimia berbahaya seperti asam khlorida, asam sulfat dan asam phosphat. Bahan kimia yang kurang berbahaya seperti aquadest, amilum, yodium dan gula.
Sedangkan bahan di laboratorium IPA merupakan bahan praktikum yang bersifat habis pakai
Bahan kimia di laboratorium IPA berdasarkan sifat zat yang sesuai dengan simbolnya meliputi kelompok:
  1. Bahan yang mudah terbakar, seperti alkohol (C2H5OH), eter, spiritus dan belerang (sulfur).
  2. Bahan yang mudah menguap, seperti eter, alkohol dan spiritus
  3. Bahan yang tidak berbahaya, seperti amilum (tepung/pati), glukosa, sukrosa (gula pasir), air dan minyak.
  4. Bahan untuk reaksi kimia, seperti reagen biuret, reagen Fehling A dan Fehling B, larutan lugol, larutan iodium dan reagen Bennedict.

Bab I Pendidikan dalam Dialektika Perubahan


Bab I
Pendidikan dalam Dialektika
Perubahan


A.   Signifikansi Pendidikan
Pendidikan memiliki makna yang sangat dalam kehidupan. Makna penting pendidikan ini telah menjadi kesepakatan yang luas dari setiap elemen masyarakat. Rasanya, tidak ada yang mengingkari, apalagi menolak, terhadap arti penting dan signifikansi pendidikan terhadap individu dan juga masyarakat. Lewat pendidikan, bias diukur maju mundurnya sebuah Negara. Sebuah negara akan tumbuh pesat dan maju dalam segenap bidang kehidupan jika ditopang oleh pendidikan yang berkualitas. Sebaliknya, kondisi pendidikan yang kacau dan amburadul akan berimplikasi pada kondisi Negara yang juga karut-marut.

Kamis, 24 November 2011

mitokondria


Tugas Kelompok
Biologi Sel
MITOKONDRIA

Oleh:
Sri Susanti
Rasida
Tarif Aziz


JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
T.A 2011/2012

Selasa, 22 November 2011

Praktikum Fisika Dasar Tata tertib


TATA TERTIB PRAKTIKUM FISIKA DASAR
DAN ELEKTRONIKA DASAR

1.      Praktikan wajib lulus responsi oleh Asisten/Pembimbing masing-masing unit percobaan disertai dengan tanda bukti kelulusan.
2.      Praktikan harus menyelesaikan tugas pendahuluan dan tugas yang diberikan oleh Asisten/ Pembimbing pada praktikum tersebut dan tidak ada penggantian pada waktu  untuk praktikum yang tidak terlaksana karena kesalah praktikan.
3.      Setiap praktikum  harus berada  di depan ruang praktikum paling lambat 15 menit sebelum praktikum dimulai.
4.      Setiap praktikan diwajibkan memakai jas praktikum disertai dengan tanda pengenal.
5.      Format laporan sementara harus dibuat sebelum memasuki ruang praktikum.
6.      Setiap praktikum harus mmenyusun laporan lengkap pada praktikum sebelumnya dan bagi praktikan yang tidak mengumpulkan (menyetor) pada saat itu juga maka praktikan tetap diizinkan masuk untuk praktek tetapi laporan praktek yang sebelumnya dianggap 0 (nol).
7.      Semua praktikan harus berpakaian rapi dan sopan pada saat memasuki ruangan laboratorium.
8.      Selama praktikum berlangsung praktikan tidak dibenarkan:
a.       Memakai sandal sepatu.
b.      Merokok dalam laboratorium.
c.       Memaki celana/rok jeans dan baju kaos oblong.
d.      Menyimpan barang-barang diatas meja praktikum, kecuali alat tulis dan modul praktikum;
e.       Memakai perhiasan
f.       Keluar masuk dalam laboratorium tanpa se-isin dari asisten/ pembimbing praktikum.
9.      Kebersihan ruangan praktikum adalah tanggung jawab praktikan
10.  Kerusakan dan kehilangan barang (alat praktikum), sengaja atau tidak disengaja dalam laboratorium, menjadi tanggung jawab semua praktikan dalam kelompok praktikum
11.  Siap melakukan praktikum dengan penuh tanggung jawab.
12.   Meminta petunjuk Asisten/pembimbing praktikum tentang alat dan bahan yang diperlukan dalam praktikum

contoh laporan fisika


BAB I
P E N D A H U L U A N



A.      Judul  Percobaan
Judul percobaan pada praktikum ini adalah “……………….”

B.       Latar Belakang
Sering dijumpai dalam penerapan gejala-gejala konsep fisika ditemukan betapa  pentingnya suatu pengukuran dalam menentukan harga ukur dari suatu benda. Misalkan panjang suatu benda, tanpa pengukuran maka nilainya tidak akan dapat diketahui. Olehnya itu telah ditetapkan beberapa ukuran yang dibekukan dalam suatu sistem yang disebut dengan SI (Sistem Internasional).
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..dst.

struktur hewan makalah


TUGAS MAKALAH
STRUKTUR HEWAN

SISTEM EKSKRESI









NURUL HAMDANI
RASIDA
ZULFIANA MULIAWAN
RISDA ULFA WAHYUNI
PUTRI ZASKIA
WIWIK WIDYARTI
RAHMAYANI
ZAINAL ARIFIN
TARIF AZIS
RAHMAT



JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2010



anatomi tumbuhan punya nama.


MAHASISWA ANATOMI TUMBUHAN                                         BIOLOGI 5
NO.
NAMA
NIM
POIN
1
NURUL HAMDANI
20403110076

2
PUTRI ZASKIA
20403110077

3
RAHMAT
20403110078

4
RAHMAYANI
20403110079

5
RASIDA
20403110080

6
REZKY ANA ABADI
20403110081

7
RIFKA HERDIYANTI S
20403110082

8
RISDA ULFA WAHYUNI
20403110083

9
RISWANI HARDIYANTI R
20403110084

10
ROSMALA DEWI
20403110085

11
ROYADENTINO
20403110086

12
RUSMAN
20403110087

13
SARAH WIDYA FAUZIAH W
20403110088

14
SARI WULANDARI
20403110089

15
SATRIANI SULAIMAN
20403110090

16
SERLI MARLINA
20403110091

17
SITTI HARDIANTI R
20403110092




    DOSEN

                        
  BAIQ FARATHUL WAHIDAH M. Si