Minggu, 11 Desember 2011

ALAT-ALAT LISTRIK LABORATORIUM


ALAT – ALAT LISTRIK
Inkubator
Inkubator adalah alat utk menginkubasi atau memeram mikroba pd suhu yg terkontrol.Alat ini dilengkapi dgn pengatur suhu dan pengatur waktu. Kisaran suhu utk inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya adalah 10-70 °C.. Kerjakan, jgn terlalu penuh (overload) krn memperbesar resiko kontaminan 8. Atur alat dan bahan yg telah dimasukan ke BSC sedemikian rupa sehingga efektif dlm bekerja dan tercipta areal yg benar-benar steril 9. Jgn menggunakan pembakar Bunsen dengan bahan bakar alkohol tapi gunakan yang berbahan bakar gas. 10. Kerja secara aseptis dan jgn sampai pola aliran udara terganggu oleh aktivitas kerja 11. setelah selesai bekerja,biarkan 2-3 menit supaya kontaminan tidak keluar dari BSC 12. Usap permukaan interior BSC dengan alkohol 70 % dan biarkan menguap lalu tangan dibasuh dgn desinfektan 13. Matikan lampu neon dan blower


Oven
Mesin Oven Skala Lab adalah salah satu jenis Mesin Oven Model Rak. Mesin ini digunakan sebagai mesin pengering berbagai komoditas bahan. Dilengkapi dengan alat kontrol suhu otomatis, sehingga suhu pengeringan dapat diatur dan dikendalikan secara otomatis. Rangka mesin pengering terbuat dari plat besi kotak sedangkan seluruh body dibuat dari plat stainless steel food grade (khusus makanan) yang difinishing sehingga mengkilap dan elegan. Tersedia beberapa pilihan pemanas yaitu LPG, Listrik atau minyak tanah. Fungsi Mesin oven kapasitas mini (skala lab.) digunakan sebagai mesin pengering, pemanas, pengembang aneka produk pertanian dan makanan Anda. Alat mesin bisnis ini dapat digunakan pula sebagai lemari proofing atau rak pengembangan pada industri makanan pembuatan donat dan roti.
Waterbath
Waterbath merupakan suatu wadah untuk penampung air yang memiliki pemanas sehinnga air dalam wadah dapat diatur konstan dalam waktu beberapa jam hinnga beberapa hari. Waterbath sangat berguna untuk berbagai kepaerluan dan eksperimen yang memerlukan suhu konstan.

PERHATIKANLAH:
1. Jangan  letakkan  alat  terlalu  dekat  dengan dinding  karena dibelakang alat ada aliran ventilasi udara.
2. Isi volume air  maximum  ¾  isi bak,  dan  minimum
isi air tidak boleh dibawah batang logam sensor
Spectrophotometer
, spektrofotometri adalah pengukuran kuantitatif atau transmisi sifat bahan refleksi sebagai fungsi dari panjang gelombang. [1] Hal ini lebih spesifik daripada istilah umum spektroskopi elektromagnetik dalam yang berhubungan spektrofotometri dengan tampak ringan, dekat ultraviolet , dan dekat - inframerah , namun tidak mencakup waktu-diselesaikan spektroskopi teknik.
. spektrofotometer adalah fotometer (alat untuk mengukur intensitas cahaya) yang dapat mengukur intensitas sebagai fungsi dari panjang gelombang sumber cahaya
Ketika melakukan pengukuran transmisi, spektrofotometer secara kuantitatif membandingkan fraksi cahaya yang melewati sebuah solusi acuan dan larutan uji. Untuk pengukuran reflektansi, spektrofotometer secara kuantitatif membandingkan fraksi cahaya yang mencerminkan dari sampel referensi dan uji.. Cahaya dari lampu sumber dilewatkan melalui suatu monokromator, yang diffracts cahaya menjadi "pelangi" dari panjang gelombang dan output bandwidth sempit ini spektrum difraksi. Diskrit frekuensi ditularkan melalui sampel uji.




PERAWATAN ALAT LABORATORIUM
Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium IPA memerlukan perlakuan khusus sesuai sifat dan karakteristik masing-masing. Perlakuan yang salah dalam membawa, menggunakan dan menyimpan alat dan bahan di laboratorium IPA dapat menyebabkan kerusakan alat dan bahan, terjadinya kecelakaan kerja serta dapat menimbulkan penyakit. Cara memperlakukan alat dan bahan di laboratorium IPA secara tepat dapat menentukan keberhasilan dan kelancaran kegiatan.
Adapun perlakuan terhadap alat-alat di laboratorium seperti:
  1. Membawa alat sesuai petunjuk penggunaan
  2. Menggunakan alat sesuai petunjuk penggunaan.
  3. Menjaga kebersihan alat
  4. Menyimpan alat


Prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat dan bahan di laboratorium:
  1. Aman
    Alat disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan, atas dasar alat yang mudah dibawa dan mahal harganya seperti stop watch perlu disimpan pada lemari terkunci. Aman juga berarti tidak menimbulkan akibat rusaknya alat dan bahan sehingga fungsinya berkurang.
  2. Mudah dicari
    Untuk memudahkan mencari letak masing–masing alat dan bahan, perlu diberi tanda yaitu dengan menggunakan label pada setiap tempat penyimpanan alat (lemari, rak atau laci).
  3. Mudah diambil
    Penyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan seperti lemari, rak dan laci yang ukurannya disesuaikan dengan luas ruangan yang tersedia.
Cara penyimpanan alat dan bahan dapat berdasarkan jenis alat, pokok bahasan, golongan percobaan dan bahan pembuat alat:
  1. Pengelompokan alat–alat fisika berdasarkan pokok bahasannya seperti: Gaya dan Usaha (Mekanika), Panas, Bunyi, Gelombang, Optik, Magnet, Listrik, Ilmu, dan Alat reparasi.
  2. Pengelompokan alat–alat biologi menurut golongan percobaannya, seperti: Anatomi, Fisiologi, Ekologi dan Morfologi.
  3. Pengelompokan alat–alat kimia berdasarkan bahan pembuat alat tersebut seperti: logam, kaca, porselen, plastik dan karet.
Jika alat laboratorium dibuat dari beberapa bahan, alat itu dimasukkan ke dalam kelompok bahan yang banyak digunakan.
Penyimpanan alat dan bahan selain berdasar hal – hal di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu:
  1. Mikroskop disimpan dalam lemari terpisah dengan zat higroskopis dan dipasang lampu yang selalu menyala untuk menjaga agar udara tetap kering dan mencegah tumbuhnya jamur.
  2. Alat berbentuk set, penyimpanannya harus dalam bentuk set yang tidak terpasang.
  3. Ada alat yang harus disimpan berdiri, misalnya higrometer, neraca lengan dan beaker glass.
  4. Alat yang memiliki bobot relatif berat, disimpan pada tempat yang tingginya tidak melebihi tinggi bahu.
  5. Penyimpanan zat kimia harus diberi label dengan jelas dan disusun menurut abjad.
  6. Zat kimia beracun harus disimpan dalam lemari terpisah dan terkunci, zat kimia yang mudah menguap harus disimpan di ruangan terpisah dengan ventilasi yang baik.
Penyimpanan alat perlu memperhatikan frekuensi pemakaian alat. Apabila alat itu sering dipakai maka alat tersebut disimpan pada tempat yang mudah diambil. Alat–alat yang boleh diambil oleh siswa dengan sepengetahuan guru pembimbing, hendaknya diletakkan pada meja demonstrasi atau di lemari di bawah meja keramik yang menempel di dinding. Contoh alat yangdapat diletakkan di meja demonstrasi adalah: kaki tiga, asbes dengan kasa dan tabung reaksi. Penyimpanan dan pemeliharaan alat / bahan harus memperhitungkan sumber kerusakan alat dan bahan. Sumber kerusakan alat dan bahan akibat lingkungan meliputi hal – hal berikut:
  1. Udara
    Udara mengandung oksigen dan uap air (memilki kelembaban). Kandungan ini memungkinkan alat dari besi menjadi berkarat dan membuat kusam logam lainnya seperti tembaga dan kuningan. Usaha untuk menghindarkan barang tersebut terkena udara bebas seprti dengan cara mengecat, memoles, memvernis serta melapisi dengan khrom atau nikel. Kontak dengan udara bebas dapat menyebabkan bahan kimia bereaksi. Akibat reaksi bahan kimia dengan udara bebas seperti timbulnya zat baru, terjadinya endapan, gas dan panas. Dampaknya bahan kimia tersebut tidak berfungsi lagi serta dapat menimbulkan kecelakaan dan keracunan.
  2. Air dan asam - basa
    Alat laboratorium sebaiknya disimpan dalam keadaan kering dan bersih, jauh dari air, asam dan basa. Senyawa air, asam dan basa dapat
    menyebabkan kerusakan alat seperti berkarat, korosif dan berubah fungsinya. Bahan kimia yang bereaksi dengan zat kimia lainnya menyebabkan bahan tersebut tidak berfungsi lagi dan menimbulkan zat baru, gas, endapan, panas serta kemungkinan terjadinya ledakan.
  3. Suhu
    Suhu yang tinggi atau rendah dapat mengakibatkan :alat memuai atau mengkerut, memacu terjadinya oksidasi, merusak cat serta mengganggu fungsi alat elektronika.
  4. Mekanis
    Sebaiknya hindarkan alat dan bahan dari benturan, tarikan dan tekanan yang besar. Gangguan mekanis dapat menyebabkan terjadinya kerusakan alat / bahan.
  5. Cahaya
    Secara umum alat dan bahan kimia sebaiknya dihindarkan dari sengatan matahari secara langsung. Penyimpanan bagi alat dan bahan yang dapat rusak jika terkena cahaya matahari langsung, sebaiknya disimpan dalam lemari tertutup. Bahan kimianya sebaiknya disimpan dalam botol yang berwarna gelap.
  6. Api
    Komponen yang menjadi penyebab kebakaran ada tiga, disebut sebagai segitiga api. Komponen tersebut yaitu adanya bahan bakar, adanya panas yang cukup tinggi, dan adanya oksigen. Oleh karenanya penyimpanan alat dan bahan laboratorium harus memperhatikan komponen yang dapat menimbulkan kebakaran tersebut.
Cara menyimpan alat laboratorium IPA
Cara menyimpan alat laboratorium IPA dengan memperhatikan bahan pembuat alat tersebut, bobot alat, keterpakaiannya, serta sesuai pokok bahasannya. Penyimpanan alat menurut aturan tertentu harus disepakati antara pengelola laboratorium dan diketahui oleh pengguna /praktikan.
Untuk memudahkan dalam penyimpanan dan pengambilan kembali alat di laboratorium, maka sebaiknya dibuatkan daftar inventaris alat yang lengkap dengan kode dan jumlah masing-masing. Alat yang rusak atau pecah sebaiknya ditempatkan pada tempat tersendiri, dan dituliskan dalam buku kasus dan buku inventaris laboratorium IPA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar