Sabtu, 05 Januari 2013

ADAT RACANA ALAUDDIN DAN MAIPA DEAPATI

ADAT RACANA
ALAUDDIN DAN MAIPA DEAPATI


Gugusdepan Makassar 10-073
Gugusdepan Makassar  10-074
UIN Alauddin Makassar



BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Nama Racana
1.      Racana Gugus Depan Makassar 10-073 Pangkalan UIN Alauddin Makassar bernama RACANA ALAUDDIN.
2.      Racana Gugus Depan Makassar 10-074 Pangkalan UIN Alauddin Makassar bernama RACANA MAIPA DEAPATI.
3.      Penggabungan dua nama Racana Gugus Depan Makassar 10-073-10-074 adalah RACANA ALMAIDA.

Pasal 2
Sandi Racana
1.      Sandi Racana diberi nama ARUNNA RACANA ALMAIDA
2.      Sandi Racana dikiaskan dengan sebilan badik yang diikat dengan selendang Kuning.
3.      Sandi Racana dibacakan pada saat upacara tertentu dengan tangan kanan diletakkan di dada kiri atau detak jantung dengan posisi sikap sempurna dan badik diacunkan keatas sambil mengucapkan Arunna Racana almaida,setelah itu badik ditancapkan kebawah

Pasal 3
Atribut
1.      Lambang Racana ALMAIDA dan Tata cara Pemakaiannya (terlampir)
2.      Bendera Racana (Terlampir)
3.      Pakaian Seragam
a.       Pagaian Seragam Harian (PSH) dengan ketentuan menggunakan warna coklat muda untuk baju dan coklat tua untuk celana/rok, khusus untuk puteri menggunakan jilbab warna coklat tua.
b.      Pakaian Seragam Latihan (PSL) dikondisikan
c.       Pakaian Seragam Khusus (PSK) disesuaikan.

BAB II
KEANGGOTAAN

Pasal 4
Anggota Racana
Anggota racana terdiri dari :

1.      Anggota biasa :
a.    Mahasiswa UIN Alauddin Makassar yang berstatus Calon Pandega
b.    Mahasiswa UIN Alauddin Makassar yang berstatus Pandega
2.      Anggota luar biasa adalah alumni UIN Alauddin Makassar yang masih berusia peserta didik.
3.      Anggota Kehormatan terdiri dari :
a.       Purna Bakti :
·      Alumni dan pandega yang telah berusia 26 tahun
·      Anggota Racana yang telah menikah
b.      Anggota Mabigus

Pasal 5
Hak dan Kewajiban.
1.      Hak
a.       Anggota Biasa
1)      Mahasiswa UIN yang berstatus Calon Pandega
·    Mengikuti salah satu saka yang sesuai dengan bakat dan minatnya atas izin dari   Pembina Racana / Pembina Gudep
·    Memiliki Hak Bicara
·    Berhak menjadi duta gudep jika dibutuhkan.
2)      Mahasiswa UIN yang berstatus Pandega
·  Memiliki hak bicara dan hak suara
·  Berhak menjadi duta gudep
·  Berhak menyelesaikan SKK

b.      Anggota Luar Biasa
·      . Memiliki Hak bicara dan tidak memiliki hak suara
·      . Berhak menjadi Duta Gudep apabila dibutuhkan.
·      . Berhak menyelesaikan SKK
c.       Anggota Kehormatan
1)   Purna Bakti
·         . Memiliki Hak bicara dan tidak memiliki hak suara
·         . Berhak menjadi Duta Gudep apabila dibutuhkan.
2)   Mabigus (Mengikuti aturan Nasional)

2.      Kewajiban
a.       Anggota Biasa
1). Mahasiswa UIN Alauddin Makassar yang berstatus Calon Pandega
·         Berkewajiban menyelesaikan SKU dan dilantik ketika telah menyelesaikannya
·         Mengikuti dan menyukseskan semua Kegiatan yang dilaksanakan oleh Racana /Gudep
·         Kewajiban membayar iuran anggota sebesar Rp. 5000,-  setiap bulan
·         Setiap anggota yang ingin bergabung dengan UKM lain harus mendapat izin dari pengurus dewan racana yang disahkan oleh Pembina Racana/Gudep secara tertulis
·         Setiap mengikuti pertemuan wajib memakai seragam sesuai dengan jenis kegiatannya
·         Menjalankan dan Menjaga ketertiban dan keamanan sanggar.
2). Mahasiswa UIN Alauddin Makassar yang berstatus Pandega
·         Berkewajiban Mengikuti dan menyukseskan semua Kegiatan yang dilaksanakan oleh Racana /Gudep
·         Wajib membayar iuran anggota sebesar Rp. 5000,-  setiap bulan
·         Setiap anggota yang ingin bergabung dengan UKM lain harus mendapat izin dari pengurus dewan racana yang disahkan oleh Pembina Racana/Gudep secara tertulis
·         Setiap mengikuti pertemuan wajib memakai seragam sesuai dengan jenis kegiatannya
·         Menjalankan dan Menjaga ketertiban dan keamanan sanggar.
b.      Anggota Luar Biasa
·         . Menyukseskan setiap kegiatan di Racana/ Gudep
·         . Menyetor minimal 1 Buku dan Skripsi
·         . Menjaga nama baik Racana/Gudep
c.       Anggota Kehormatan
1)       Purna Bakti
·         . Menyukseskan setiap kegiatan di Racana/ Gudep
·         . Menjaga nama baik Racana/Gudep
.
2)      Mabigus (Mengikuti aturan Kwartir Nasional)

BAB III
KEPANDEGAAN
Pasal 6
Tamu Racana

1.      Prosedur Penerimaan Tamu Racana
a.    Mahasiswa UIN Alauddin Makassar
b.    Umur maksimal 24, tahun
c.    Telah mengikuti seleksi berkas dan mengikuti dialog (wawancara)
d.   Mengikuti seluruh rangkaian Latihan Kepemimpinan dan Keterampilan Pramuka Mahasiswa (LKKPM)
e.    Calon peserta dari UKM lain yang ingin bergabung dengan pramuka harus mendapat izin tertulis dari UKMnya.
2.      Menjadi tamu racana paling lama 3(tiga) bulan dan menyesuaikan diri dengan adat-adat yang berlaku di Racana
3.      Tamu Racana belum diperbolehkan ujian SKU golongan Pandega sampai dikukuhkan menjadi anggota Racana
4.      Anggota racana dapat menilai tamu racana dalam rapat evaluasi sebelum dikukuhkan
5.      Aktif mengikuti kegiatan minimal 60% dari seluruh pertemuan

Pasal 7
Calon Pandega
1.      Calon Pandega adalah tamu racana yang telah dikukuhkan menjadi anggota racana
2.      Setiap Calon Pandega berkewajiban menyelesaikan SKU Pandega dan diharapkan dapat mempraktekkan didalam satuan siaga, penggalang Dan Penegak
3.      Calon Pandega yang telah menyelesaikan SKU-nya wajib :
a.       Mengikuti pantangan yang diputuskan dalam sidang Dewan Kehormatan Pandega.
b.      Membuat makalah dam mempersentasekan di depan Pandega
c.       Wawancara dengan Dewan Pandega
d.      Renungan Jiwa
4.      Para Calon Pandega diberi kesempatan untuk mengembangkan kepribadiannya, kepemimpinan dan meningkatkan jiwa kepribadian kepada masyarakat
5.      Calon Pandega wajib memiliki uniform pramuka berdasarkan hasil kesepakatan Anggota Racana

Pasal 8
Pandega
1.      Pandega adalah calon Pandega yang telah berusia minimal 19 tahun, menyelesaikan SKU Pandega dan telah dilantik
2.      Pandega diharapkan dapat memiliki kepribadian yang kuat sehingga baktinya dapat diamalkan untuk kepentingan umum serta mampu menjadi teladan.
3.      Pandega berusaha sendiri meningkatkan keterampilan dan kemampuannya, agar dapat berperan serta membantu Gerakan Pramuka baik dalam hal pengelolaan Kwartir maupun Gugus Depan
4.      Para Pandega merupakan mitra kerja bagi para Pembina Pramuka
5.      Pandega senantiasa mengikuti pendidikan Orang Dewasa, baik didalam maupun diluar Gerakan Pramuka
6.      Pandega senantiasa mencari kesempatan untuk dapat mengabdikan dirinnya kepada masyarakat, baik secara perorangan maupun bersama-sama
7.      Senantiasa mengamalkan Kode Kehormatan serta menjaga citra Pandega dan Almamaternya
8.      Pandega yang ingin diwisuda diharapkan menyerahkan kenang-kenangan

BAB IV
DEWAN KEHORMATAN DAN SIDANG DEWAN KEHORMATAN
Pasal 9
Dewan Kehormatan
1.      Dewan Kehormatan Pandega terdiri dari anggota racana pandega yang diketuai oleh pemangku adat
2.      Dewan Kehormatan Pandega melaksanakan sidang atas usul anggota Racana secara tertulis dan formal.
Pasal 10
Sidang Dewan Kehormatan
1.      Sidang Dewan Kehormatan dihadiri oleh :
a.       Dewan Kehormatan Pandega
b.      Orang-orang yang dianggap perlu hadir
c.       Pembina Racana sebagai penasehat
2.      Sidang Dewan Kehormatan membahas:
a.       Pelantikan calon Pandega
b.      Penghargaan atas partisipasi/jasa
c.       Hal Yang menyangkut kehormatan Pramuka Pandega
d.      Sanksi atas pelanggaran Kode Kehormatan Pramuka, dan Adat Racana
e.       Rehabilitasi anggota racana pandega
f.        
3.      Sidang Dewan Kehormatan dilaksanakan secara terpisah antara Putra dan Putri kecuali masalah tertentu
Pasal 11
Sanksi dan Pembelaan
1.      Sanksi yang diberikan sesuai dengan ketentuan sidang Dewan Kehormatan dengan ketentuan:
a.       Ringan : berupa teguran atau peringatan atas kelakuan atau tindakan yang menyalahi ketentuan adat racana dan kode kehormatan.
b.      Sedang : diskors/tidak diikutkan dalam kegiatan selama waktu yang ditentukan dalam sidang Dewan Kehormatan.
c.       Berat : dipecat hak keanggotaannya sebagai anggota Gugus Depan Makassar 10-073-10-074 Pangkalan UIN Alauddin makassar.
2.      Bagi anggota yang dinyatakan melanggar diberi kesempatan untuk melakukan pembelaan diri dihadapan sidang Dewan Kehormatan

BAB V
PEMBERHENTIAN ANGGOTA
1.      Keanggotaan Racana ALMAIDA berakhir karena :
a.       Permintaan sendiri
b.      Diberhentikan
c.       Meninggal dunia
2.      Anggota dapat diberhentikan berdasarkan penilaian keputusan Sidang Dewan Kehormatan :
a.       Melanggar Kode Kehormatan Pramuka
b.      Melanggar Adat Istiadat Racana
BAB VI
KEPENGURUSAN
Pasal 12
 Pengurus Dewan Racana
1.      Untuk menggerakkan Racana maka dibentuk pengurus Dewan Racana yang terdiri dari :
a.       Seorang ketua
b.      Seorang Pemangku adat
c.       Seorang Sekretaris
d.      Seorang Bendahara
2.      Dalam melaksanakan program kerja, Pengurus menunjuk 4 (empat) orang Penanggung Jawab
3.      Pengurus Dewan Racana adalah anggota pramuka yang telah dilantik sebagai pramuka pandega/telah menyelesaikan SKU minimal 75 %
4.      Pengurus dewan Racana yang berhalangan, sebaiknya  melimpahkan jabatan kepada anggota yang dimandatir jika dibutuhkan
5.      Setiap Pengurus Dewan tidak diperbolehkan rangkap jabatan (pengurus inti) pada lembaga kemahasiswaan intra dan ekstra kampus.





BAB VII
PELAKSANAAN KEGIATAN, PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN ANGGOTA GUGUS DEPAN DAN RACANA
Pasal 13
Pelaksanaan Kegiatan Gugus Depan dan Racana
1.      Semua kegiatan dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab.
2.      Dalam usaha kaderisasi maka dalam pelaksanaan program tertentu Pengurus Dewan Racana Pandega hendaknya melimpahkan wewenang kepada Reka Kerja.
3.      Pengutusan dalam kegiatan partisipasi atau pendelegasian anggota diputuskan oleh Pengurus Dewan Racana dan disahkan oleh Pembina.
4.      Setiap selesai mengikuti kegiatan partisipasi sebaiknya membuat laporan secara tertulis dan dipersentasikan didepan Anggota Racana.
5.      Setiap selesai mengerjakan kegiatan maka perlu diadakan rapat evaluasi kegiatan dan Reka Kerja membuat laporan kegiatan secara tertulis maksimal 1 bulan setelah kegiatan.

Pasal 14
 Pembinaan dan Pengembangan Anggota Gugus Depan dan Racana
1.      Hendaknya dikembangkan rasa saling mengenal dan menghargai sesama anggota
2.      Ketika bertemu sesama anggota sebaiknya memberi salam atau dengan isyarat(apabila salam tidak memungkinkan)
3.      Hendaknya setiap perbuatan dan perkataan mencerminkan nilai luhur Islam
4.      Hendaknya setiap anggota meningkatkan keterampilan yang dapat menunjang peningkatan sumber daya manusia
5.      Hendaknya dikembangkan sapaan kakak sesama Anggota Pramuka

BAB  VIII
JENIS DAN TATA UPACARA
Pasal 15
Jenis Upacara Adat Racana
1.      Upacara penerimaan Tamu Racana adalah upacara dalam erangka penerimaan Tamu Racana Gugus Depan Makassar 10-073-10-074 Pangkalan UIN Alauddin Makassar , upacara ini dilaksanakan pada hari penutupan LKKPM.
2.      Upacara pengukuhan Tamu Racana adalah upacara penerimaan Tamu Racana menjadi anggota Racana.
3.      Upacara pelantikan Pandega adalah upacara yang dilaksanakan untuk melantik calon Pandega yang telah memenuhi syarat kecakapan umum Pandega, upacara ini dilaksanakan berdasarkan hasil keputusan Sidang Dewan Kehormatan.
4.      Upacara Wisuda Pandega adalah upacara yang dilaksanakan apabila Pandega telah berumur 26 tahun atau telah menikah.
5.      Upacara Ulang Tahun Gugus Depan adalah upacara yang dilaksanakan setiap tahunnya untuk memperingati hari lahir Gugus Depan Makassar 10-073-20-074 Pangkalan UIN Alauddin Makassar yang jatuh pada tanggal 08 November 1980.
6.      Upacara Pemberian Tanda Kecakapan Khusus (TKK) adalah upacara penganugrahan Tanda Kecakapan Khusus bagi Pandega yang telah dinyatakan lulus oleh Tim Penguji.
7.      Upacara penyamatan Lencana/Tanda penghargaan bagi anggota yang mendapat penghargaan, baik dari Gerakan Pramuka maupun dari organisasi lain yang dibenarkan dalam Negara Republik Indonesia.
8.      Upacara Pelantikan Pengurus Dewan Racana adalah upacara pelantikan pengurus baru yang terpilih.
9.      Upacara penerimaan tamu Gugus Depan adalah upacara yang dilaksanakan apabila ada tamu resmi Gugus Depan atau Racana.
10.  Upacara pelepasan dan penyambutan duta Gudep adalah upacara yang dilaksanakan untuk melepas dan menyambut duta Gugus Depan.
Pasal 16
Tata Upacara Adat Racana
I.                   Upacara Penerimaan Tamu Racana
1.      Peserta LKKPM dikumpulkan
2.      Peserta LKKPM berjalan melalui beberapa rintangan
3.      Peserta LKKPM dijemput secara adat
4.      Peserta LKKPM diterima oleh segenap Pengurus dewan Racana ALMAIDA dan Pandega
5.      Pembacaan Sandi Racana
6.      Peserta LKKPM diterima secara resmi sebagai anggota tamu racana ditandai dengan penanggalan atribut peserta secara simbolis.
II.                Upacara Pengukuhan Tamu Racana
1.      Persiapan upacara
2.      Pembina Upacara mengambil tampat
3.      Tamu Racana yang akan dikukuhkan mengambil tempat
4.      Pengukuhan tamu racana menjadi anggota racana ditandai dengan pemasangan setangan leher bagi putera dan pita leher bagi puteri disertai penyerahan SKU secara simbolis.
5.      Doa
6.      Lagu “Padamu Negeri”
III.             Upacara Pelantikan Pandega
1.      Persiapan Upacara
2.      Pembina memasuki tempat upacara
3.      Calon Pandega yang akan dilantik dijemput oleh Pemangku Adat
4.      Pelantikan oleh Pembina
5.      Doa
6.      Lagu Padamu Negeri
7.      Pandega yang baru dilantik mendapat salaman dari anggota Dewan Racana.

IV.             Upacara Wisuda Pandega
1.      Persiapan
2.      Pembina memasuki tempat upacara
3.      Pandega yang akan diwisuda mengambil tempat
4.      Pembacaan Sandi Racana
5.      Wisuda oleh Pembina
6.      Penyerahan kenang-kenangan dari wisudawan (i) kepada Pengurus Dewan Racana
7.      Doa
8.      Lagu Syukur

V.                Upacara Hari Ulang Tahun Gugus Depan
1.      Formasi barisan oleh masing-masing pemimpin Reka
2.      Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara langsung mengambil alih barisan
3.      Pembacaan memoro Gugus Depan sampai periode terakhir
4.      Pembina menuju mimbar upacara
5.      Penghormatan barisan kepada Pembina upacara
6.      Laporan pemimpin upacara
7.      Pembacaan teks Pembukaan UUD 1945, Pancasila, dan Dasa Darma Pramuka
8.      Amanat Pembina Upacara
9.      Satya Darma Pramuka
10.  Doa
11.  Laporan Pemimpin Upacara
12.  Penghormatan barisan kepada Pembina upacara
13.  Pembina upacara meninggalkan mimbar upacara
14.  Upacara selesai

VI.             Upacara Penyematan Tanda Kecakapan Khusus (TKK)
1.      Persiapan upacara
2.      Pemangku Adat menjemput anggota yang akan disematkan TKK
3.      Penyamatan TKK oleh Pembina
4.      Pembacaan Sandi Racana
5.      Doa

VII.          Upacara Pelantikan Pengurus Dewan Racana
1.      Persiapan upacara
2.      Pengurus Dewan Racana mengambil tempat
3.      Ka. Mabigus memasuki tempat pelantikan
4.      Pelantikan oleh Ka. Mabigus
5.      Penyematan tanda pelantikan
6.      Lagu “Padamu Negeri”
7.      Serah terima jabatan
8.      Doa

VIII.       Upacara penganugerahan Lencana/Tanda Penghormatan
1.      Persiapan upacara
2.      Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
3.      Pambacaan Surat Keputusan
4.      Penyematan oleh ketua Mabigus
5.      Sambutan Ketua Mabigus/Pembina Gudep
6.      Satya darma Pramuka
7.      Doa
8.      Pemberian upacan selamat

IX.             Upacara Penerimaan Tamu Gugus Depan
A.    Penerimaan di Sanggar Bakti:
1.      Tamu diterima oleh Pengurus Dewan Racana di gerbang halaman sanggar bakti
2.      Pembacaan Sandi Rqacana (Arunna Racana ALMAIDA)
3.      Pengalungan bunga atau sarung sutera oleh Pemangku Adat kepada tamu(Ketua Kontigen)
4.      Ramah Tamah
5.      Doa
B.     Penerimaan Formal dalam ruangan
Upacara disesuaikan dengan kondisi (Tamu Gugus Depan atau Racana)

X.                Upacara Pelepasan dan Penyambutan Duta Gugus Depan
A.    Pelepasan
1.      Duta Gudep mengambil tempat
2.      Amanat Pembina sekaligus pelepasan Duta Gudep secara resmi
3.      Doa
4.      Penutup
B.     Penyambutan
1.      Penjemputan Duta Gudep ditandai dengan pembacaan Sandi Racana
2.      Pesan dan Kesan
3.      Doa
4.      Ramah Tamah
5.      Penutup


BAB IX
PERUBAHAN ADAT RACANA

Perubahan Adat racana hanya dapat dilakukan di Musyawarah Racana.


BAB X
ATURAN TAMBAHAN
Hal-hal yang belum diatur dalam Adat Racana ini akan diatur kemudian menurut situasi dan kondisi didalam Sidang dewan Kehormatan sepanjang tidak bertentangan dengan Adat Racana.




Lampiran pasal 3
I.                   LAMBANG RACANA
1.      Bentuk dan Ukuran
Lambang Racana Almaida berbentuk segi lima dengan panjang sisi masing-masing 5 cm.
2.      Isi
Lambang Racana terdiri atas :
a.       Sebuah Alquran bertuliskan “Alquranul Karim”
b.      Dua buah tunas kelapa
c.       Sebuah bintang bersudut lima
d.      Sebuah badik yang terikat selendang
e.       Sebuah pita bertuliskan “RACANA ALMAIDA UIN ALAUDDIN”
3.      Warna
a.       Warna dasar hitam dan rumbai pinggir merah
b.      Alquran berwarna putih tulisan hitam
c.       Tunas kelapa berwarna kuning
d.      Bintang berwarna kuning
e.       Badik berwarna silver dan gagangnya coklat muda
f.        Selendang berwarna kuning
4.      Arti kiasan
a.       Bentuk sisi lima ; symbol rukun islam
b.      Alkitab ; sebagai pegangan dan pedoman umat Islam
c.       Tunas kelapa ; symbol lambang pramuka Putri dan Putra
d.      Bintang bersegi lima ; berarti falsafah pancasila
e.       Badik ; sebagai symbol tanggung jawab anggota Racana Putra
f.       Selendang ; sebagai symbol kesetiaan anggota Racana puteri
g.      Pita dengan garis sebanyak sepuluh ; diartikan sebagai 10 butir Dasa Darma sebagai penyatu
5.      Pemakaian lambang Racana pada :
a.       Lambang Racana sebagaimana pada ayat 1 digunakan pada bendera Racana, baju dan benda atau tempat-tempat yang menunjukkan identitas Racana.
b.      Penggunaan Lambang Racana dikondisikan selain Uniform/Pakaian Seragam Harian(PSH).
II.                BENDERA RACANA 
1.      Bentuk dan ukuran
Bendera Racana berbentuk segi empat dengan ukuran 80x120 cm
2.      Isi bendera adalah Lambang Racana dengan ukuran lambang 50 cm
3.      Warna
a.       Warna dasar hitam dan menggunakan rumbai berwarna merah
b.      Warna lambang sesui dengan lambang racana
III.             ARTI WARNA
1.      Merah berarti menandakan keberanian
2.      Hijau menandakan subur dan makmur
3.      Putih berarti suci dan bersih
4.      Kuning menandakan kedisiplinan
5.      Hitam menandakan kekuatan dan kebulatan tekad
6.      Coklat menandakan pengabdian
7.      Silver menandakan kebersamaan
 
Sandi Racana
ARUNNA RACANA ALMAIDA
Wahai saudaraku satu kata,
Tetaplah berdiri diatas kemegahanmu sebagai pandu bangsa kesatria
Tuturnya bijak penuh falsafah, tawadhu penuh sahaja
Dengan motivasi suka dan rela mewujudkan kesejahteraan dalam diri
Kobarkan semangat kesejatian,tanamkan sikap rasa tanggung jawab dalam dada
Dengan acuan langkah Tri Satya dan Dasa Darma,
Jangan luluh karena satu ocehan
Jangan pupus karena sentilan emosi
Sekali mendayung pantang surut kebelakang,
Sekali melangkah pantang mundur kembali,
Coba kita saksikan para syuhada kala itu,
Harta, Darah, Air Mata
Bahkan jiwa raga menjadi taruhan hidupnya
Demi sedikit kedamaian, demi keselamatan anak cucunya dan demi satu prinsip


“Kualleangngi Tallanga Na Toalia”

Lebih baik mati berkalung tanah, dari pada hidup dipolesi kehinaan


Ya Allah…
Kini kami bersimpuh dihadapan-Mu, memohon petunjuk dan Magfirah-Mu,
Kami sadar sebagai hamba yang lemah,
Beri kami kekuatan untuk membangun tanah air tercinta
Agar persatuan dan kesatuan tercipta atas izin-Mu Ya Allah
Sebab dipundak kamilah bersemi ilham Ilahi,
Dalam dada kami bertahta mahligai kebijaksanaan
Agar kami menjadi uswatun hasanah dalam masyarakat.


Ya Allah…
Kuatkan iman kami, luruskan pandangan kami
Jadikan tantangan dan cobaan sebagai benih dalam langkah hidup kami
Agar kami memperoleh ketenangan lahir dan batin,
Serta kelezatan nikmat-Mu
Inilah Sandi Racana kami.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar