Selasa, 22 November 2011

struktur hewan makalah


TUGAS MAKALAH
STRUKTUR HEWAN

SISTEM EKSKRESI









NURUL HAMDANI
RASIDA
ZULFIANA MULIAWAN
RISDA ULFA WAHYUNI
PUTRI ZASKIA
WIWIK WIDYARTI
RAHMAYANI
ZAINAL ARIFIN
TARIF AZIS
RAHMAT



JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2010




KATA PENGANTAR
Bismillahirrhmaanirraahiim
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan seru sekalian alam yang mana dalam menjalankan kehidupan sehari-hari kita sebagai umat manusia selalu dalam lindungan dan rahmatNya, semoga segala yan kita lakukan bernilai ibadah disisiNya. Amin…..
Shalawat dan salam atas junjungan kita nabi Muhammad SAW sebagai seorang rasul utusan Allah SWT yang diutus untuk menyempurnakan akhlak umat manusia dan sebagai pembawa risalah kebenaran dan islam untuk menuju kehidupan yang bahagia didunia dan diakhirat.
Dalam makalah ini, mengulas hal-hal yang berhubungan dengan sistem ekskresi pada manusia. Sebagai sebuah bentuk apresiasi yang sangat besar kami ucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Dosen Struktur Hewan dimana dalam menjalankan perkuliahan tujuan dan manfaat yang kami peroleh sangat memotivasi kami untuk terus dan terus menggali lebih dalam lagi pada persoalan struktur hewan.
Demikian dan sebagai manusia yang tidak luput dari kesalahan dan lupa, walaupun itu adalah hal yang manusiawi, namun untuk dapat menjadikan kami berkembang, kritik dan saran yang konstruktif sangat dibutuhkan dari kalangan pembaca yang budiman.
Sekian dan terima kasih
Ttd

Penulis


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, secara morfologi manusia memiliki beberapa organ tubuh yang berfungsi penting bagi manusia. Organ-organ tersebut memiliki fungsi yang berbeda sesuai dengan peranan masing-masing.
Semua organ yang ada pada manusia dapat bekerja secara maksimal melaksanakan tugasnya membutuhkan energy. Energy yang diperoleh berasal dari zat makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Sedikit banyaknya energy tergantung pada kualitas makanan yang dimakan. Semakin baik kualitas makanan, maka akan semakin banyak energy yang diperoleh.
Namun demikian, tidak semua zat makanan dan minuman dapat dimanfaatkan oleh tubuh manusia. Adapula beberapa zat sisa yang dibuang dan dikeluarkan dari tubuh manusia karena mangandung zat yang dapat merugikan tubuh. Proses pembuangan zat-zat atau sari-sari makanan yang tidak dibutuhkan oleh tubuh atau berupa racun dan zat-zat lain yang membahayakan tubuh dikeluarkan melalui beberapa organ dan proses ini disebut sebagai ekskresi.
Secara ilmiah, ekskresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh.
B.     Rumusan masalah
Dari beberapa penjelasan tersebut diatas maka dapat dirumuskan beberapa masalah, yaitu :
1.      Apa saja organ-organ tubuh yang berperan penting dalam proses eksresi?
2.      Bagaimana mekanisme ekskresi yang terjadi dalam tubuh manusia melalui organ-organ ekskresi?


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Defenisi Ekskresi
 










Setiap hari tubuh kita menghasilkan kotoran dan zat-zat sisa dari berbagai proses tubuh. Agar tubuh kita tetap sehat dan terbebas dari penyakit, maka kotoran dan zat-zat sisa dalam tubuh kita harus dibuang melalui alat-alat ekskresi. Sistem ekresi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme yang sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh. Sedangkan kebalikan dari sistem ini adalah sistem sekresi yaitu proses pengeluaran zat-zat yang berguna bagi tubuh. Alat-alat ekskresi manusia berupa ginjal, kulit, hati, paru-paru dan colon.
Hasil sistem ekskresi dapat dibedakan menjadi :
1.      Zat cair yaitu berupa keringat, urine dan cairan empedu.
2.      Zat padat yaitu berupa feces.
3.      Gas berupa CO2.
4.      Uap air berupa H2O.
B.     Organ ekresi manusia
1.    Ginjal
a.      Bagian-bagian ginjal
Di dalam tubuh kita ada sepasang ginjal, terletak disebelah kiri dan kanan ruas tulang pinggang di dalam rongga perut. Letak ginjal kiri lebih tinggi daripada ginjal kanan, karena di atas ginjal kanan terdapat hati yang banyak mengambil ruang. Ginjal berfungsi menyaring darah.
Ginjal terdiri atas tiga bagian yaitu:
a.       Kulit Ginjal (korteks)
b.      Sumsum ginjal (medula)
c.       Rongga ginjal (pelris)
Pada bagian kulit ginjal terdapat alat penyaring darah yang disebut nefron. Setiap nefron tersusun dari badan Malpighi dan saluran panjang (tubula) yang bergelung. Badan Malpighi tersusun dari glomerolus dan simpai Bowman. Glomerulus berupa anyaman pembuluh kapiler darah, sedangkan simpai Bowman berupa cawan berdinding tebal yang mengelilingi glomerulus. Sumsum ginjal merupakan tempat berkumpulnya pembuluh-pembuluh halus dari simpai Bowman. Pembuluh-pembuluh halus tersebut mengalirkan urine ke saluran yang lebih besar dan bermuara di rongga ginjal. Selanjutnya urine dialirkan melalui saluran ginjal (ureter) dan ditampung di dalam kantong kemih. Jika kantong kemih banyak mengandung urine, dinding kantong tertekan sehingga otot melingkar pada pangkal kantong meregang. Akibatnya timbul rasa buang air kecil. Selanjutnya urine dikeluarkan melalui saluran kemih (uretra).
b.      Cara Kerja Ginjal
Darah yang banyak mengandung sisa metabolisme masuk ke ginjal melalui pembuluh nadi ginjal. Cairan yang keluar dari pembuluh darah masuk ke nefron. Air, gula, asam amino dan urea terpisah dari darah kemudian menuju simpai Bowman. Proses ini disebut filtrasi. Dari sekitar 180 liter air yang disaring oleh sampai Bowman setiap hari, hanya liter yang diekskresikan sebagai urine. Sebagian besar air diserap kembali di dalam pembuluh halus. Cairan dari simpai Bowman menuju ke saluran pengumpul. Dalam perjalanan tersebut terjadi penyerapan kembali glukosa dan bahan-bahan lain oleh aliran darah. Peristiwa ini disebut reabsorpsi. Bahan-bahan seperti urea dan garam tidak direabsorpsi bergabung dengan air menjadi urine.
Dalam keadaan normal, urine mengandung: air, urea dan ammonia yang merupakan sisia perombakan protein. Garam mineral, terutama garam dapur. Zat warna empedu yang memberi warna kuning pada urine. Zat yang berlebihan dalam darah seperti vitamin, obat-obatan pada hormone. Jika dalam urine terdapat protein, hal itu menunjukkan adanya kerusakan di dalam ginjal.
2.    Kulit
Melalui kulit dikeluarkan zat sisa berupa keringat. Kulit terdiri atas tiga lapisan yaitu:
a.      Lapisan kulit ari (epidermis)
Kulit ari tersusun dari dua lapisan yaitu lapisan tanduk dan lapisan malpighi. Lapisan tanduk adalah bagian kulit yang paling luar terdiri atas sel-sel mati dan dapat mengelupas. Lapisan Malpighi terletak di bawah lapisan tanduk dan terdiri atas sel-sel hidup. Pada lapisan Malpighi terdapat pigmen yang memberi warna pada kulit dan melindungi kulit dari sinar matahari. Bila lapisan Malpighi tidak mengandung pigmen, orang tersebut dinamakan albino.
b.      Lapisan kulit jangat
Kulit jangat berisi pembuluh darah, kelenjar keringat, kelenjar minyak, kantong rambut, ujung saraf perasa panas, dingin, nyeri, dan sentuhan. Akar rambut dan batang rambut berada dalam kantong rambut. Dekat akar rambut terdapat otot polos yang berfungsi menegakkan rambut pada saat merasa dingin atau merasa takut.

c.       Jaringan ikat bawah kulit
Jaringan ikat bawah kulit banyak mengandung lemak yang berguna sebagai cadangan makanan, menahan panas tubuh, dan melindungi tubuh bagian dalam terhadap benturan dari luar.
Selain sebagai alat pengeluaran, kulit juga berfungsi sebagai:
Ø  Pelindung tubuh terhadap kuman dari luar
Ø  Tempat menyimpan kelebihan lemak
Ø  Pengatur suhu tubuh
Ø  Tempat pembuatan vitamin D dan provitamin D
3.    Hati
Hati terletak didalam rongga perut sebelah kanan di bawah diafragma. Hati menghasilkan empedu yang kemudian ditampung dalam kentong empedu dan disalurkan ke usus dua belas jari melalui saluran empedu. Empedu berasal dari sel darah merah yang telah rusak dan dihancurkan dalam limpa.
Selain sebagai alat ekskresi, hati berfungsi:
Ø  Mengatur kadar gula dalam darah
Ø  Menyimpan gula dalam bentuk glikogen
Ø  Menetralkan racun yang masuk ke dalam tubuh
Ø  Sebagai tempat pembuatan protombin dan fibrinogen
Ø  Sebagai tempat pengubah provitamin A menjadi vitamin A
Ø  Sebagai tempat pembentukan urea
4.    Paru-paru
Pada proses pernafasan dihasilkan zat sisa berupa karbondioksida dan uap air yang akan keluar melalui lubang hidung, zat sisa itu harus dikeluarkan karena dapat mengganggu fungsi tubuh.
Manusia memiliki sepasang paru-paru yang terletak di rongga dada. Paru-paru berfungsi sebagai organ pernafasan yaitu menghirup oksigen dan mengeluarkan CO2 + uap air. Uap air dan CO2 berdifusi di dalam alveolus kemudian dikeluarkan melalui lubang hidung.
5.    Colon
Terletak dalam rongga perut dengan panjang ± 1 meter. Terjadi proses Defekasi yaitu proses pengeluaran zat-zat sisa hasil pencernaan melalui anus. Hasil ekskresinya berupa zat padat yang disebut dengan feces.
Secara umum fungsi sistem ekskresi yaitu membuang limbah yang tidak berguna dan beracun dari dalam tubuh, mengatur konsentrasi dan volume cairan tubuh (osmoregulasi) mempertahankan temperatur tubuh dalam kisaran normal (termoregulasi), homeostatis.




BAB III
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Organ-organ tubuh yang berperan penting dalam proses eksresi adalah sebagai berikut :
1.    Ginjal
a.       Kulit Ginjal (korteks)
b.      Sumsum ginjal (medula)
c.       Rongga ginjal (pelris)
2.    Kulit
a.      Lapisan kulit ari (epidermis)
b.      Lapisan kulit jangat
c.       Jaringan ikat bawah kulit
3.    Hati
4.    Paru-paru
5.    Colon
Selanjunya, mekanisme ekskresi yang terjadi dalam tubuh manusia melalui organ-organ ekskresi dapat dilihat pada salah satu organ ekskresi yaitu ginjal sebagai berikut :
Darah yang banyak mengandung sisa metabolisme masuk ke ginjal melalui pembuluh nadi ginjal. Cairan yang keluar dari pembuluh darah masuk ke nefron. Air, gula, asam amino dan urea terpisah dari darah kemudian menuju simpai Bowman. Proses ini disebut filtrasi. Dari sekitar 180 liter air yang disaring oleh simpai Bowman setipa hari, hanyau liter yang diekskresikan sebagai urine. Sebagian besar air diserap kembali di dalam pembuluh halus. Cairan dari simpai Bowman menuju ke saluran pengumpul. Dalam perjalanan tersebut terjadi penyerapan kembali glukosa dan bahan-bahan lain oleh aliran darah. Peristiwa ini disebut reabsorpsi. Bahan-bahan seperti urea dan garam tidak direabsorpsi bergabung dengan air menjadi urine.
Dalam keadaan normal, urine mengandung: air, urea dan ammonia yang merupakan sisia perombakan protein. Garam mineral, terutama garam dapur. Zat warna empedu yang memberi warna kuning pada urine. Zat yang berlebihan dalam darah seperti vitamin, obat-obatan pada hormone. Jika dalam urine terdapat protein, hal itu menunjukkan adanya kerusakan di dalam ginjal
a.    Saran
Dari berbagai persoalan yang terdapat pada system ekskresi pada tubuh manusia, maka sebagai masukkan dan saran, agar kita selalu menjaga organ-organ ekskresi sehingga kesehatan selalu berpihak pada diri kira, keluarga kita, masyarakat dan orang disekeliling kita.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar